Rabu, 23 Februari 2011

Sejenak Memikirkan Makanan Daripada Memikirkan Obat

Janganlah seorangpun melalaikan kenyataan bahwa tubuh manusia adalah dibentuk dari mineral-mineral tertentu, yang sekaliannya itu terdapat di dalam bahan-bahan makanan, dan oleh sekalian-nya ini Alam akan mampu memelihara-kan tubuh dalam kondisi yang sempurna, asalkan pemilik tubuh menyediakan bahan-bahan itu, dan asalkan mekanisme kerja yang tahan lama ini tidak dikacaukan. Jadi jelaslah, jika kita lalai oleh makanan yang kita makan untuk melengkapi Alam dengan bahan-bahan bangunan yang tepat, maka Alam dengan sendirinya tidak akan mampu melaksana-kan pekerjaannya, dan sekalipun akibat dari kekurangan ini mungkin tidak cepat terasa, namun bagaimanapun ia itu akan terasa sepanjang hayat dan sepanjang tahun.

Dan jika si pelanggar lalai bangun dan memperbaiki jalan-jalannya pada waktunya, maka penganut hukum-hukum kesehatan yang sangat teliti sekalipun akan gagal memperbaiki kerusakan yang telah diperbuat. Jelaslah, bahwa orang harus berusaha untuk hidup benar, bukan karena ia sedang makin sakit-sakitan, melainkan karena ia bertekad selalu untuk tetap sehat. Lagi pula, sebuah mesin yang telah rusak berantakan dan telah diperbaiki tidak akan pernah sebaik mesin yang belum pernah rusak. Demikian pula halnya dengan orang yang membuat dirinya sakit dan kemudian sembuh. Yang terbaik baginya ialah supaya jangan sekali membiarkan kesehatannya menjadi tidak seimbang. Masing-masing orang harus menyadari, bahwa kesehatannya adalah sama dengan kekayaannya; bahwa tanpa kesehatannya itu sekaliannya yang lain-lain sama saja lenyap; dan bahwa ia tidak akan dapat menikmati semua hak karunia Allah yang dimilikinya dan semua ke-sempatan jika ia tidak teliti mengikuti kebahagiaan fisik maupun rohaninya itu.

Obat-obatan memiliki tempatnya sendiri, namun janganlah mengharapkan sekaliannya itu untuk melakukan apa yang engkau sendiri harus lakukan.

Banyak orang adalah seperti raja Asa. Ia terkena “penyakit pada kakinya, sampai penyakit itu menjadi sangat parah; namun dalam penyakitnya itu ia tidak berusaha mencari Tuhan, melainkan mencarikan dokter-dokter”. 2 Tawarikh 16 : 12 (Bacalah Prophets and Kings, hal. 113).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar